Pembunuh Itu
Kamu adalah pembunuh diriku yang lalu. Hampir tiga tahun berlalu,
kejadian itu masih ku ingat dan selalu ku imani sebagai rahmat Tuhan untuk
proses terciptanya pribadi baru. Ku selesaikan tulisan ini sehari penuh untuk menulis
mu, duhai pembunuh di sekitar ku. Ingin sekali diriku mengulang waktu, untuk
tidak mau ada pada hari itu. Namun, aku tidak tau bahwa kamu dan pikiranmu
sudah terlalu jahiliyah waktu itu. Akupun juga tidak tau, pada hari itu aku
akan menjadi tau. Sungguh bajingan tengik dirimu dan mereka itu.
Rasa kesal dan bahagia ada pada hari aku menjadi tau. Rasa kesal karena
mengapa aku harus tau pada saat itu, maksud ku kenapa aku tidak tau dari dulu.
Akupun juga turut Bahagia, karena hari itu aku menjadi tau dan bisa menerima mu.
Kamu memang pembunuh yang istimewa, bahkan aku tidak bisa melawanmu walaupun di
masa terbaikku. Terimakasih telah membuka pribadi baru, aku akan selalu mengingatmu
dengan luka-luka itu.
Komentar
Posting Komentar